Senin, 28 Maret 2011

Senin-28maret2011

Pukul 5 pagi, sholat shubuh kemudian tidur. Namun pikiran masa depan terus terbayang, akan seperti apakah kondisional masa depan lingkunganku yang aku rasakan saat ini. berbeda,itu jelas terjadi. Pikiranku mengarah pada problematika eats coast empire. Sambil menutup mata dengan terpejam kuat namun belum tidur, terus memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada east coast empire, apa yang sebenarnya yang terjadi pada malang city hardcore. Satu kesimpulan yang remeh namun berdampak besar, belajar sejarah. Itulah important point yang bisa aku simpulkan. Saat ini east coast empire terbelah oleh arogansi masing-masing personal sama yang terjadi di era lalu ketika dialami oleh malang city hardcore menurut pelaku sejarah seperti umang dan azis (breath of despair), sebenarnya masih ada subjek-subjek lain seperti iwan (stolen vision),adon (ex-screaming factor), prima (hindsight), agus moron (primitive chimpanzze), heru (honesty), paat (owner heroin, lupa nama band),komeng (public of noise), and many stakeholder which I cant mention. Namun saya hanya dekat dengan mr.umang. bagiku mengerti sejarah itu penting, karena sejarah yang tak pernah dipelajari akan menjadi guru pengalaman yang buruk akan tetapi jika kita mau mempelajari sejarah maka pengalaman akan memberikan sebuah sedikit perubahan positive dan aku percaya itu. mungkin inilah yang tidak dipelajari oleh anak-anak hardcore pada era saya, pada era saya! Termasuk saya!. Aku melihat ada sebuah pembelajaran yang salah yang dilakukan oleh anak-anak hardcore malang saat ini (terlalu menggurui). memang hardcore sebuah subkultural adopsi sistem barat. Mungkin tidak semua baik, namun jika kita mau mencari celah pada kultur hardcore (begitulah aku melihatnya) kita juga akan mendapatkan sebuah artian yang positive. Terlalu melebar dari tema…aku melihat kesalahan yang ada pada east coast empire saat ini adalah tidak mau mempelajari kesalahan yang dilakukan malang city hardcore yang lalu. Seharusnya disini para hardcore kid muda harus lebih aktif dalam mencari segala bentuk asupan sejarah melalui para stakeholder dengan bisa melakukan pendekatan personal. Miris. Wait and see…hanya itu yang dapat aku lakukan, apakah east coast empire akan menjadi nama besar kedua setelah malang city hardcore. apalagi kehadiran Wilhelmina street dan apple city hardcore (hah…) menambah tensi yang menarik. Dan apa yang bisa saya lakukan…entahlah?
Pukul 6.30 pagi. Melihat selamat pagi nusantara di tvri dengan wacana berita mengenai rumah topeng bali milik om prayitno, orangnya sangat seniman memakai kacamata dan topi pelukis dengan puluhan topeng bali yang dibuat seperti pameran. Kemudian remote tv mengarah pada tv one, yang membahas mengenai gagalnya kongres pssi. Namun yang lebih menraik dan membuat pagi tak lagi dingin adalah metro hari ini dimana prita laura tampil cantik dengan tiga narasumber yakni radhar panca dahana (budayawan), ray rangkuti (aktivis lingkar madani Indonesia), dan martin hutabarat dari fraksi pdi-p. mereka membahas mengenai gedung baru dpr yang satu ruangan memiliki budget berkisar RP. 800 juta, cukup membuat bulu rakyat miskin sepertiku berdiri terus. Kemudian editorial media Indonesia membahas mengenai kemacetan kota Jakarta yang merugikan konsumen, bagaimana tidak kemacetan mengakibatkan keborosan bahan bakar dan juga membuat suku cadang kendaraan menjadi cepat aus sehingga mengakibatkan biaya perbaikan yang membengkak bagi angkutan-angkuta umum. Solusi terbaik dari saya adalah jalan kaki atau naik sepeda, simple. Wajah Indonesia hari ini.
Gagal lagi untuk puasa,karena ajakan kawan-kawan kuliner di burger buto tapi tak jadi gara-gara hujan. Pukul 9 malam, bertemu bos untuk pelaksanaan proyek perumahan yang ternyata lokasi terletak tak jauh dari rumah. Dihajar oleh pertanyaan mengenai survey pemetaan yang jujur saya belum faham sama sekali namun demi pengalaman aku memberanikan diri untuk menerima job tersebut. tunggu waktu saja. Kemudian pulang dan baca soe hok gie waktu ultah, 17 desember 1968.

1 komentar:

  1. wew...
    tulisan e Iqbal semakin menarik..
    sekedar berbagi mengenai perasaan saya tentang "curhat" anda seputar East Coast Empire dan Malang City Hardcore serta mencoba mengemukakan pendapat sesuai kapasitas saya yang hanya tahu kulit luar dari East Coast Empire dan Malang City Hardcore itu sendiri..:)

    setuju, adalah kata yang terlintas dalam pikiran saya ketika membaca kalimat "Seharusnya disini para hardcore kid muda harus lebih aktif dalam mencari segala bentuk asupan sejarah melalui para stakeholder dengan bisa melakukan pendekatan personal"

    ketika saya berbincang dengan Mas Umang dan Mas Azis, saya begitu senang karena mendapatkan banyak informasi dari mereka..hail Mas Umang dan Mas Azis..hehe,

    menurut saya memang sumber yang paling terpercaya adalah kita mendengarkan langsung dari narasumber yang bersangkutan.

    Dari hasil percakapan saya dengan Mas Umang dan Mas Azis, saya banyak mendapatkan informasi mengenai hardcore itu sendiri, mulai dari sejarah, perkembangan, hingga beberapa hal kecil lainnya,

    "diskusi kecil2an" sebagai pendekatan personal memang sebuah media yang menurut saya dapat memberikan kita hasil yang maksimal untuk mendapatkan info sebanyak-banyaknya. dalam hal ini saya membandingkannya dengan membaca dari internet atau hal lain yang kemungkinan dapat menimbulkan bias dan multi tafsir(perasaan bias mbek multi tafsir meh podo.hahaha),

    bias tersebut dapat memberikan tafsiran yang kurang tepat, mungkin hal inilah yang pantas untuk kita perhatikan.
    dan untuk mendapatkan penafsiran yang tepat diskusi adalah tempatnya, mungkin itulah guna kita membangun scene. untuk saling berbagi informasi dan bertukar pikiran antara satu sama lain. dan tak lupa untuk mengadakan pendekatan secara personal kepada stakeholder terkait dalam East Coast Empire dan Malang City Hardcore.. :)

    dari pengamatan saya. ada satu hal yang kerap menjadi perhatian saya(kerap?kok gaya yo?haha). hal tersebut adalah “sungkan”, adalah kata yang sering kita dengar mengapa beberapa Hardcore Kid muda tidak melakukan pendekatan personal, saya tidak tahu mengapa mereka “sungkan”. Namun “sungkan” adalah budaya kita yang seharusnya kita turunkan porsinya tanpa harus menghilangkannya jika kita ingin belajar :)

    yap itulah pendapat saya, mohon dimaafkan jika ada kesalahan.

    Pokok e belajar terus ben gak ketinggalan..hehehe

    BalasHapus