Seusai sholat jumat, kedua kawan kawan kampus saya datang berkunjung kerumah, roni dan aswin (kawan D# yang transfer ke S1 pendidikan teknik sipil. Aswin pergi, tinggal roni. Lantas dia mendapat sebuah job dari kawan saya lainnya mengenai survey dan pemetaan. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya saya memberanikan untuk menerimanya namun beberapa kemudian setelah saya menghubungi si penawar job saya ragu apakah saya mampu menjalankan job ini. first experience bagi saya. Setelah lama tak pernah memegang alat bernama theodolit untuk pengukuran tanah.
Masih dengan roni tapi sudah menjelang pukul 7 malam, aswin datang. Berdiskusi mengenai job survey dan pemetaan. Tuhan menolong saya, aswin saat ini mengikuti perkuliahan ilmu ukur tanah ala S1, tak tau apa nama mata kuliahnya. Dia memberikan sedikit saran untuk menggunakan elektronik total station type GTS-220 series, satu tingkat dan satu level di atas theodolit. Dia menjelaskan panjang lebar.
Keluar rumah, namun ketika melewati rumahnya saya melihat dia dengan laki-laki lain. ingin marah namun apa hak saya, toh sampai saat ini saya tidak berani mengatakan perasaan saya. Saya tidak perduli, saat ini yang ada di otak saya hanya mengejar karir dan ingin mewujudkan impian, memberantas kemiskinan, karena saya juga orang miskin.
Sampai di kotalama. Saya menjemput pras (difficult and hard) untuk menemui seseorang di knpi kota malang, pak nurhadi namun beliau tidak ada. Kembali ke kotalama, merasakan kopi sejenak. Berbincang-bincang dengan umang (breath of despair), dalam pembicaraan itu ia terlihat pesimis terhadap keberlangsungan east coast empire karena sudah mulai terlihat perpecahan dan tidak ada orang yang memiliki karakter sama sepertinya di dalam scene, namun dia kembali optimis. Saya memberikan sebuah opini bahwa seweng (children of terror), seseorang yang memberikan ilmu banyak hal mengenai kehidupan kepada saya akan mampu meneruskan apa yang dipikirkan secara pesimis oleh mr. umang. Saya melihat sosok seweng memiliki karakteristik leadership yang cukup besar namun masih memiliki etika sungkan dalam istilah jawa. Saya yakin, sewing akan menjadi stakeholder dalam MCHC.
Pukul 11 malam. Saya pulang. Kembali mellow dengan memikirkan siapa lelaki yang mendatanginya tadi, ingin melupakan dengan menulis esai mengenai hardcore untuk hardticle, namun lagi-lagi gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar