Yesterday I visit one of my best friend that natural of accident, Ryo (children of terror). first of me conceive what a hard is him but after I see it don’t as hard as which I anticipate. When first time come at his home, I and both of my friend is greeted by his wife and his son, arsya. We do a small reunion cause activitys dissociating meeting of us till intensity meet us a seldom. Later, we’s serve by some cup a coffee and traditional food. Early us discuss each work, at the same time give solution where to each. Progressively night discussion of us progressively excitement. Tell a story to regard this country political, where us learn this country polemic problem that happened in era soekarno, soeharto till the president in this time, don’t only just that’s of us also discuss to regard to hitler and stalingaard. So also with story concerning music of malang hardcore, where in this time hardcore music have don’t like last some years, we compare between ago and now, cause doing us or enjoy era of hardcore last, discussing how in this time beatdown music expand swiftly at the same time change music climate of malang hardcore. But making me more marvelous again personnel of children of terror is their knowledge regard of traditional puppet. They say to me from epoch of mahabarata till Ramayana.where one of them is seweng give a view that learn plot of mahabarata is equal form personal character. While Bagus say to me that Ramayana story about sacrifice where shinta kidnapped by so called giant of dasamuka is later than saved by Rama. How its excitement of five pandawa in a period of mahabarata. Traditional puppet, a interested legend to be studied where in this time have been put aside world hegemony. Thanks for your knowledge, children of terror.
Menarik. Kemarin aku mengunjungi salah satu kawan yang mengalami musibah, pertama aku membayangkan betapa parahnya dia namun setelah aku benar-benar melihatnya tak separah yang kuduga. Ketika pertama kali datang kerumahnya aku dan kedua kawanku disambut oleh istri dan jagoan kecilnya, arsya (sons of ryo’s COT). Kami melakukan sedikit reuni kecil karena kegiatan-kegiatan yang memisahkan pertemuan-pertemuan kami hingga intensitas bertemu kami sedikit. Kemudian kami disuguhkan beberpa cangkir kopi dan jajanan tradisonal (McD don’t as delicious at this…gedang goreng). Awalnya kami membicarakan pekerjan masing-masing, sekaligus memberikan solusi-solusi dimana untuk masing-masing. Semakin malam pembicaraan kami semakin hebat. Bercerita mengenai political negera ini, dimana kami membahas habis polemic-polemik negeri ini, permasalahan yang terjadi di era soekarno, soeharto sampai presiden saat ini, tak hanya itu saja kami juga membicarakan mengenai hitler dan stalingaard. begitu pula dengan cerita mengenai iklim musik hardcore dikota malang saat ini, dimana saat ini music hardcore sudah tak seperti beberapa tahun yang lalu, kami memperbandingkan antara yang lalu dan yang sekarang, karena kami mengalami atau menikmati era-era hardcore yang lalu, membicarakan bagaimana saat ini music beatdown berkembang dengan cepat sekaligus merubah iklim musik hardcore malang. namun yang membuat saya lebih kagum lagi dari personil children of terror ini adalah wawasan mereka mengenai pewayangan. Mereka menuturkan kepada saya dari zamam mahabarata hingga Ramayana. Dimana salah satu diantara mereka yakni seweng memberikan sebuah pandangan bahwa mempelajari alur cerita mahabarata sama dengan membentuk karakter pribadi. Sedangkan bagus menuturkan bahwa ramaya itu sebuah kisah tentang sebuah pengorbanan dimana shinta yang diculik oleh raksasa bernama dasamuka kemudian diselamatkan oleh rama. Bagaimana hebatnya pandawa lima di masa mahabarata. Pewayangan, sebuah legenda yang menarik untuk dipelajari dimana saat ini sudah tersisihkan oleh hegemoni dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar