Senin, 01 November 2010

MENTARI MENARI

Saat rotasi bumi putar jadikan pagi
Dan mentari menari
Terlalu lelah menanti suatu hari nanti
Saat kawan pergi mengakhiri dengan lawan jadikan kawan kembali
bahan pangan membumbung terlalu tinggi
Percaya diri gundah abadi
Suatu hari nanti saat era tuhan tetapkan kiamat nanti
Deskripsi kehidupan tersamar menjadi impi
Rekonstruksi bangunan tingkat tinggi tak tertandingi
Jersey arema Indonesia dengan sponsor regency
Indikasi politikal negara ini sudah mati
Setan tantang iblis pada pertandingan dini hari

Suatu hari
Saat semua letih untuk menikmati
Posisi jabatan dengan lembaran nominal frekuensi
Saatnya mencari
Cari sebuah kehidupan yang tak lagi terkebiri
Tinggalkan masa lalu yang berjalan stagnasi
Harga diri menjadi idealisme tersendiri
Hanya untuk sesuap nasi
Merubah potensi diri yang terdegradasi
Sama seperti tragedy 98 saat soeharto turun tahta akibat demonstrasi
Rubah persepsi saat kawanan orang mencap diri ini bagai biang keladi

Hanya untuk surgawi
Al quran menjadi sebuah kitab suci rubah personal jati diri
Saat kebahagiaan hanyalah sebuah tujuan aktualisasi abadi
Warna warni pelangi tak terlihat lagi
Namun mata kiri masih terhenyak dan melihat matahari

nantikan suatu saat nanti dengan berharap pada hari ini
Ketika cuaca tak lagi dapat terbohongi
oleh kawanan orang pencari lembaran nominal anak istri
konotasi kebijakan merubah muka jadikan aklamasi keburukan tanpa amnesti
nurdin halid acuhkan abdikasi untuk tinggalkan PSSI
prediksi jadi solusi terakhir bagi abominasi seperti Israel di muka bumi
kebosanan rutinitas menjadi seperti hobbi
nikmati sekali lagi kehidupanmu saat ini
andaikan para narapidana bisa loloskan diri dari jeruji besi
Paris Hilton tersulap menjadi benefisiari keluarga Hilton dan idola masa kini
topik-topik hangat tertuang melalui media televisi kenai korupsi
para penyanyi buat lagu islami hanya jelang ramadhan terakhiri
idul fitri momentum pembersihan diri
saat kick andy kupas tema kehidupan jadikan pembelajaran manusiawi
lupakan dusta namun teringat benci
era keemasan Muhammad ali sebagai petinju sejati
ketika para remaja agungkan alat bernama kontrasepsi hingga aborsi
bayi pandangi kedua orang tua lakukan pernikahan dini
kunikmati sebuah posisi dimana pagi sudah menanti
untuk suatu hari nanti saat kiamat menanti
dimana mentari masih menari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar